Bengkulu, 22 November 2017. Tim evakuasi satwa Balai KSDA Bengkulu SKW I Curup melepasliarkan satu ekor siamang di Hutan Taman Wisata Alam Bukit Kaba, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Tim yang terdiri dari sejumlah personil Polhut, PEH serta dibantu oleh masyarakat sekitar kawasan ini dipimpin oleh Kepala Seksi Konservasi Wilayah I, Jaja Mulyana, S.Sos. Siamang yang dilepasliarkan ini merupakan hasil penyerahan masyarakat.
Beberapa hari sebelumnya, Rabu, 15 November 2017, petugas Seksi Konservasi Wilayah I Balai KSDA Bengkulu menerima penyerahan satu ekor satwa liar dilindungi jenis siamang (Symphalangus syndactylus). Penyerahan satwa dilakukan oleh salah seorang pejabat di Pemerintahan Kabupaten Rejang Lebong. Menurut penuturannya, hal ini dilakukan karena ia menyadari bahwa satwa tersebut dilindungi Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999. Dengan menyerahkan satwa tersebut, ia berharap dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas khususnya di wilayah kabupaten Rejang Lebong. Ia menghimbau agar masyarakat yang masih memelihara satwa liar dilindungi, agar diserahkan ke Balai KSDA Bengkulu.
Proses evakuasi dan pengecekan kondisi kesehatan satwa dilakukan oleh Tim Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Rejang Lebong. Sebelum dilepasliarkan di TWA Bukit Kaba, dilakukan pengamatan kondisi prilaku satwa oleh personil PEH Balai KSDA Bengkulu. Hutan TWA Bukit Kaba khususnya wilayah Rejang Lebong merupakan kantong habitat siamang yang masih relatif terjaga keutuhannya.
Balai KSDA Bengkulu terus berupaya meningkatkan efektivitas sosialisasi dan edukasi terkait dengan upaya konservasi tumbuhan dan satwa liar. Kegiatan sosialisasi, koordinasi, penyadartahuan, pendidikan konservasi terus digalakan guna menyebarluaskan informasi mengenai status konservasi tumbuhan dan satwa liar. Harapannya, dengan terciptanya masyarakat yang memiliki cukup informasi (well-informed society), akan terwujud masyarakat yang sadar akan pentingnya keberadaan TSL dilindungi.
Sumber: Balai KSDA Bengkulu
Diposting oleh: Admin SITROOM, 22 Nov 2017
Bengkulu, 18 November 2017. Balai KSDA Bengkulu melakukan penanaman pohon untuk memulihkan ekosistem TWA Seblat, Provinsi Bengkulu. Penanaman dilakukan di area yang pernah terbakar seluas ± 26 ha. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17-18 November 2017. Kegiatan penanaman dipimpin langsung oleh Kepala Balai KSDA Bengkulu, Ir. Abu Bakar. Turut serta dalam kegiatan penanaman adalah; Kepala Subbagian TU, M. Mahfud, S.Hut. M.Sc.,; Kepala SKW I, Jaja Mulyana, S.Sos.; dan Kepala SKW III, Teguh Ismail, S.Hut. M.A.,M.Eng. Tak kurang dari 60 orang pegawai Balai KSDA Bengkulu turut serta dalam kegiatan penanaman ini.
Kegiatan penanaman ini merupakan kerja bersama antara Balai KSDA Bengkulu, PT Alno Agro Utama serta masyarakat di sekitar kawasan. PT. Alno Agro Utama merupakan perusahaan perkebunan sawit yang berdampingan dengan TWA Seblat. Balai KSDA Bengkulu dan PT Alno Agro Utama memiliki perjanjian kerjasama dalam rangka Optimalisasi Pengelolaan TWA Seblat, yang salah satu bentuk kegiatannya adalah pemulihan ekosistem.
Sebagian kawasan TWA Seblat memerlukan pemulihan untuk mengoptimalkan fungsi dan perannya. TWA Seblat ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam pada tahun 2014. Sebelumnya, kawasan ini berfungsi sebagai hutan produksi dan hutan produksi terbatas. Akibat rezim pengelolaan kawasan periode sebelumnya, terdapat area berpenutupan lahan berupa semak belukar dan padang ilalang yang rawan terbakar. Terakahir kali padang ilalang TWA Seblat terbakar pada periode kering tahun 2017.
Pemilihan jenis yang ditanam dilakukan secara selektif. Jenis yang dipilih merupakan jenis-jenis yang disukai oleh beberapa satwa liar terutama burung seperti salam (Syzygium polyanthum). Harapannya, penanaman jenis-jenis tersebut dapat memikat berbagai jenis burung untuk datang dan mendiami kawasan ini. Seperti telah dibuktikan oleh banyak penelitian, burung merupakan agen alami penyebar biji berbagai jenis flora yang justru akan lebih efektif merestorasi ekosistem kawasan.
Dalam sambutannya, Kepala Balai KSDA Bengkulu, Ir Abu bakar menyampaikan, “Penanaman ini dilakukan untuk mendukung pengelolaan kawasan TWA Seblat, yang hasilnya mungkin tidak dapat langsung kita rasakan dalam 1-2 tahun ke depan. Tapi, InsyaAlloh akan kita rasakan dalam waktu 5-10 tahun yang akan datang”. Semoga kegiatan ini dapat semakin meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan TWA Seblat.
Sumber: Balai KSDA Bengkulu
Diposting oleh: Admin SITROOM, 22 Nov 2017
Bengkulu, 16 November 2017. Guna meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi berbasis resort, Balai KSDA Bengkulu akan menerapkan sistem Spatial Monitoring and Reporting Tools (SMART), perangkat monitoring dan pelaporan berbasis spasial. Sistem ini merupakan sistem pengelolaan data kegiatan lapangan baik di dalam kawasan maupun di sekitar kawasan.
Untuk mendukung penerapan sistem ini, Balai KSDA Bengkulu menggelar pelatihan implementasi sistem SMART-RBM pada tanggal 15-17 November 2017. Pemateri dalam pelatihan ini adalah dua orang instruktur dari Wildlife Conservation Society-Indonesia Program, Ari Sutopo dan Wahyu Retno Safitri. Peserta kegiatan adalah seluruh kepala resort wilayah KSDA dan walidata seksi konservasi wilayah lingkup Balai KSDA Bengkulu.
Sejak tahun 2016, Balai KSDA Bengkulu telah meningkatkan upaya operasionalisasi resort-resort wilayah KSDA, sistem yang dikenal dengan sistem Resort Based Management (RBM). Beberapa kebijakan yang telah diambil adalah distribusi personil yang lebih proporsional, peningkatan sarana dan prasarana resort, dan memaksimalkan peran mitra. Operasionalisasi sistem RBM telah menghasilkan perbaikan pengelolaan kawasan yang signifikan diantaranya peningkatan PNBP wisata alam, dan penguasaan kawasan. Hanya saja, hasil kegiatan resort, terutama data-data spasial, belum terkelola dengan baik karena belum terstruktur secara sistematis.
Oleh karena itu, penerapan Sistem SMART-RBM ini penting untuk menghadirkan sistem pengelolaan data yang sistematis. Data yang dihasilkan oleh Sistem SMART-RBM diharapkan akan menjadi sumber data dan informasi untuk situation room Balai KSDA Bengkulu. Harapannya, sistem ini dapat menjadi jembatan antara kekuatan data informasi dan sistem pengambilan keputusan Balai KSDA Bengkulu.
Sumber: Balai KSDA Bengkulu
Diposting oleh: Admin SITROOM, 17 Nov 2017
Bengkulu, 16 November 2017. Guna meningkatkan pelayanan perizinan di bidang konservasi sumber daya alam, Balai KSDA Bengkulu meluncurkan sistem pelayanan perizinan on line terpadu. Pelayanan perizinan meliputi perizinan penangkaran dan perizinan memasuki kawasan konservasi (simaksi). Kini, masyarakat dapat mengajukan peizinan via on line melalui alamat situs: http://bksdabengkulu.id. Acara peluncuran e-penangkaran dan e-simaksi dilakukan secara internal oleh Kepala Balai KSDA Bengkulu, Ir. Abu Bakar dan dihadiri oleh seluruh Kepala SKW, Kepala KPHK, Kepala Resort dan Kepala Urusan Lingkup Balai KSDA Bengkulu.
Sistem pelayanan perizinan online merupakan upaya inovatif yang dilakukan Balai KSDA Bengkulu untuk mengatasi berbagai kendala dalam pelayanan publik. Kendala yang pertama adalah faktor geografis. Wilayah kerja Balai KSDA Bengkulu yang mencakup dua provinsi, Provinsi Lampung dan Bengkulu, menyulitkan upaya percepatan pelayanan publik. Harapannya, dengan pelayanan online, waktu tunggu akibat jarak geografis dapat dipangkas.
Banyak pengunjung kawasan konservasi berasal dari luar provinsi Bengkulu dan Lampung. Proses perizinan simaksi yang mengharuskan pemohon datang langsung ke kantor balai menjauhkan esensi pelayanan prima. Harapannya, dengan sistem online, calon pengunjung dapat lebih mendapatkan kemudahan dalam proses perizinan.
Sumber: Balai KSDA Bengkulu
Diposting oleh: Admin SITROOM, 17 Nov 2017