INTEGRATED SYSTEM Balai KSDA Bengkulu

MENGAJAK GENERASI MUDA PEDULI LANSKAP SEBLAT, BKSDA BENGKULU GALAKKAN VISITS TO SCHOOL

BKSDA Bengkulu melalui proyek Catalyzing Optinum Management of Natural Heritage for Sustainability of Ecosystem, Resources and Viability of Endangered Wildlife Species-CONSERVE Lanskap Seblat terus menggenjot target penyelamatan lanskap Seblat yang berada di dua kabupaten di Provinsi Bengkulu yaitu Mukomuko dan Bengkulu Utara.

Sasaran bagi generasi muda terutama siswa sekolah menengah atas (SMA) merupakan sasaran yang berpotensi untuk diharapkan menjadi garda terdepan bagi pelestarian keanekaragaman hayati di lanskap Seblat. Oleh sebab itu, BKSDA Bengkulu menyelenggarakan visits to school ke dua SMA Negeri di Provinsi Bengkulu yaitu SMA N 3 Seluma pada hari Jumat tanggal 24 November 2023 dan SMA N 8 Rejang Lebong pada hari Kamis 23 November 2023.

Kegiatan diselenggarakan BKSDA Bengkulu melalui para penyuluh kehutanan dan pengendali ekosistem hutan (PEH) di Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Curup seperti Nurdin, Hayu Pratidina, M. Pipit Febrianto, dan Meti Herawati. Sedangkan dari SKW II Seluma yang diberikan tugas yaitu Zainal Asikin, Zaitul Arzi Z., Iksan Heriyana, dan Triyatmono.

Kegiatan visits to school mengangkkat tema “Peran Generasi Muda dalam Menjaga dan Melestarikan Keanekaragaman Hayati di Lanskap Seblat”.

Menjawab Tantangan dari Tujuan Visits To School

Tujuan yang ingin diperoleh dari kegiatan visits to school yaitu BKSDA Bengkulu ingin menumbuhkan kecintaan masyarakat khususnya generasi muda terhadap kelestarian sumber daya alam, meningkatkan pengetahuan tentang fungsi hutan dan ekosistem di Lanskap Seblat yang merupakan habitat satwa kunci hutan sumatera, serta ingin meningkatkan keterampilan dan kecakapan dalam mendukung konservasi sumberda daya hutan dan ekosistemnya di Lanskap Seblat.

Untuk mencapai tujuan tersebut, BKSDA Bengkulu menggunakan metode ceramah secara tatap muka yang diselingi dengan yel-yel dari para siswa serta pemberian doorprize menarik oleh para penyuluh. Dalam pelaksanaannya, terdapat lima tahap yang dilakukan untuk memastikan tujuan tercapai, yaitu:

Pertama, Tahap persiapan, yang dilakukan dengan mempersiapkan kebutuhan yang mendukung seperti: a) Pemilihan SMA, b) Pemilihan 30 orang peserta baik laki-laki (L) dan Perempuan (P), c) Pembuatan dan pengiriman undangan pelaksanaan untuk SMA terpilih, d) Pembuatan absensi, d) Penyiapan kuisioner atau kartu skor untuk pre-test dan post-test untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa, e) Penyiapan bahan presentasi, ice breaking dan alat pendukung kampanye.

Kedua, Tahap pelaksanaan, dilakukan di dalam atau di luar ruangan sekolah dimulai dengan ice breaking dan pretest dilanjutkan dengan penyampaian materi dan diskusi interaktif antara siswa dan pemateri dari BKSDA Bengkulu.

Ketiga, Tahap evaluasi dan tindak lanjut, pada tahap ini kegiatan akan dilakukan evaluasi dengan metode post-test untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan. Hasil tes yang telah dilakukan diumumkan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa selama mengikuti kegiatan. Selanjutnya dilakukan rencana tindak lanjut yang merupakan bagian dari rencana yang bersumber dari siswa untuk kegiatan atau aksi-aksi yang mendukung konservasi sumber daya hutan di lanskap Seblat.

Keempat, Tim melakukan pemilihan siswa yang memiliki nilai/skor tertinggi untuk dapat diberikan penghargaan, sekaligus pemberian sertifikat pelaksanaan kegiatan kepada sekolah sebagai ucapan terimakasih dalam pelaksanaan kegiatan visits to school oleh BKSDA Bengkulu yang didukung oleh proyek Conserve

Kelima, Tim mendokumentasikan seluruh aktivitas kegiatan visit/kampanye/sosialisasi penyadartuhuan untuk diberikan kepada tim data dan informasi yang kemudian akan dilakukan penyebaran informasi oleh BKSDA Bengkulu sebagai bagian dari manajemen informasi/penyebarluasan aksi Conserve.

Koordinator kegiatan di SKW I, M Pipit Febrianto mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Sebab generasi muda terutama SMA merupakan aset berharga sehingga upaya menumbuhkan kedewasaan berpikir untuk menyelamatkan ekosistem di Lanskap Seblat harus terus ditanamkan.

Lain hal dengan Koordinator visits dari SKW II, Triyatmono. Ia berharap pelibatan secara beragam dari berbagai latar belakang sekolah menengah kedepannya dapat dilakukan oleh Conserve. Hal tersebut lebih memudahkan dalam penjangkauan sumber daya manusia dengan latar belakang sekolah yang berbeda, sehingga investasi untuk penyelamatan Lanskap Seblat bagi generasi muda lebih luas dan memiliki tantangan.

Harapan untuk Pelajar Bengkulu

Melalui kegiatan ini diharapkan generasi muda khususnya para pelajar dapat lebih mencintai alam dan lingkungannya sedini mungkin. Kegiatan ini juga merupakan upaya untuk memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan tentang konservasi sumber daya alam hayati dan lingkungan hidup di lanskap Seblat.

Hasil dari dua visits yang dilakukan yaitu adanya adanya kemajuan bagi para pelajar ini yaitu adanya perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan dari hasil pretest dan post-test yang diberikan. Antusiasme siswa untuk ikut dalam mempromosikan upaya pelestarian lanskap Seblat Provinsi Bengkulu sangat tinggi.

 

Penulis: Faridh Almuhayat-RTO CONSERVE Lanskap Seblat

Diposting oleh: Admin SITROOM, 30 Nov 2023

SEBUAH CERITA KEMERIAHAN BIMTEK PENGELOLAAN GAJAH DI PLG SEBLAT

Bimbingan teknis (Bimtek) Pengelolaa Satwa Gajah Bagi Mahout di PLG Seblat pada tanggal 17 sampai dengan 19 November 2023 diikuti oleh 14 orang mahout PLG Seblat. Kegiatan berlangsung dengan meriah sebab selain penyampaian materi ruang oleh narasumber juga dilakukan praktek lapangan yang dipandu/difasilitatori oleh Faridh Almuhayat selaku Regional Technical Officer (RTO) proyek Conserve lanskap Seblat.   

Disela-sela materi ruang, Faridh mengajak para peserta untuk ice breaking seperti dengan menggambar gajah yang dirawat selama ini oleh mahout.

Kertas putih dibagikan kepada para peserta, disela-sela pembagian kertas peserta ada yang bertanya: “ini buat apa pak? Ujian kelulusan untuk mahout ya?” ucapa salah satu peserta.

Sontak para peserta tertawa terbahak-bahak, seolah-olah bimtek ini serius untuk mengeliminasi mereka yang tidak pantas menjadi mahout.

Setelah selesai membagikan kertas, fasilitator memberikan penjelasan bahwa kertas yang sudah dibagikan dan dipegang tersebut, silahkan digambarkan gambar gajah yang dirawat oleh para mahout.

“Saya mengajak peserta kembali ke masa TK, yaitu menggambar. Silahkan tuangkan ingatan menggambar itu namun menggambar gajah yang dirawat oleh bapak-bapak mahout. Pasti para mahout paham detail bentuk gajahnya. Waktu menggambar hanya empat menit” perintah fasilitator kepada peserta.

“apakah bapak-bapak dalam bimtek atau pelatihan sudah pernah diajak menggambar gajah yang dirawat” timpalnya. “beluuuummmm….”ujar kompak para mahout peserta bimtek sambal tertawa.

Terlihat goresan demi goresan pena ballpoint mahout mulai terlihat, pola mulai terbentuk, dan waktu empat menit telah berakhir.

“Silahkan diangkat gambarnya, kita akan lihat seperti apa hasilnya. Angkat yang tinggi pak” ajak fasilitator.

Sontak para peserta menertawakan hasilnya masing-masing. Bahkan melihat hasil gambar gajah dari teman-temannya.

Gambar ini merupakan sejarah, bahwa nantinya akan menjadi dokumen penting untuk mengingat bahwa seumur hidup gajah yang digambar merupakan pujaan hati yang harus selalu dikasihi dan dirawat dengan sepenuh hati.

Malam Terakhir Bimtek

Setelah dilakukan evaluasi dari materi dan dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindak lanjut bimtek. Dilanjutkan dengan ice breaking yang penuh harapan. Pasalnya peserta diajak fasilitator untuk menuangkan harapan bagi PLG Seblat dimasa yang akan datang.

Kertas dibagikan kembali kepada peserta, kemudian peserta diajak faslitator untuk menuliskan harapan tersebut.

Diiringi dengan lagu berjudul Ayah cipataan Rinto Harahap. Hening suasana malam PLG Seblat semakin terasa. Malam terakhir bimtek, terasa penuh harapan, dimana para mahout yang seluruhnya adalah laki-laki mendengarkan lagu ayah untuk mengingatkan betapa jasa-jasa seorang ayah berada dipundak mereka juga.

Ayah merupakan sosok yang sangat berjasa dalam hidup. Ia dengan segala keadaan berjuang untuk keluarga walaupun beban yang dipikulnya berat namun terasa terlihat ringan bagi yang hanya melihat secara sekilas. Mahout juga manusia, profesi yang mulia. Mereka juga memiliki keluarga yang harus dinafkahi dan diperhatikan disisa waktu bekerja seharian penuh mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Begitu juga malam hari harus terjaga melihat keselamatan gajah yang dirawatnya.

Setelah selesai menuliskan harapannya. Fasilitator mengajak untuk kembali kemasa kecil lagi yaitu dengan membuat pesawat. Kertas yang bertuliskan harapan tersebut dipersilahkan untuk dilipat menjadi bentu pesawat lalu diterbangkan kedepan, sebagai symbol harapan mereka diterbangkan untuk masa depan PLG Seblat dimasa yang akan datang.

Satu persatu harapan tersebut dibuka oleh fasilitator dan dibantu oleh Regional Fincancial Assisten (RFA) Lanskap Seblat, Syaiful Yadi dan kemudian dibacakan, dicatat satu persatu. Setelah selesai, kegiatan Bimtek dilanjutkan dengan penutupan.

Mustadin selaku kepala Resort Seblat menyampaikan terimakasih kepada para narasumber yang telah meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman dan berharap manfaat untuk para mahout ilmu yang disampaikan.

“Dengan mengucap alhamdulillah, kegiatan bimtek dinyatakan ditutup” imbuhnya.

Setelah penutupan dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat bimtek satu persatu dari BKSDA Bengkulu diwakili Kepala Resort kepada narasumber dan peserta bimtek satu persatu. Kemudian dilanjutkan foto bersama sebagai kenang-kenangan dalam bimtek mahout tahun 2023 yang diselenggaran oleh BKSDA Bengkulu yang disuport oleh proyek Catalyzing Optinum Management of Natural Heritage for Sustainability of Ecosystem, Resources and Viability of Endangered Wildlife Species-CONSERVE Lanskap Seblat.

 

Penulis: Faridh Almuhayat-RTO CONSERVE Lanskap Seblat

Diposting oleh: Admin SITROOM, 30 Nov 2023

BIMTEK PENGELOLAAN GAJAH DI PLG SEBLAT SUKSES DISELENGGARAKAN

Bengkulu Utara, 18 November 2023. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu sukses selenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) pengelolaan gajah jinak bagi mahout atau pawang gajah di Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat Desa Suka Baru, Kecamatan Marga Sakti Seblat, Kabupaten Bengkulu Utara. Kegiatan Bimtek merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus menyegarkan kembali pengetahuan tentang pengelolaan gajah yang setiap harinya para mahout berinteraksi dengan gajah-gajah jinak yang dibina.

Kegiatan diselenggarakan selama tiga hari yaitu hari Jumat sampai dengan hari Minggu 17 s.d 19 November 2023 dan dibuka oleh Kepala Balai BKSDA Bengkulu, Hifzon Zawahiri.

Dalam sambutannya ia memberikan ucapan terimakasih dan juga penghargaan yang tinggi kepada para mahout yang selama ini telah berpuluh-puluh tahun merawat gajah di PLG Seblat. Ia berharap para mahout tidak bosan-bosan merawat gajah dengan penuh kasih sayang dan ilmu dan pengalamannya dapat dibagikan kepada para asisten mahout.

“Saya ingin kedepan gajah yang di PLG ini dapat beranak pinak, jadi saya ingin para mahout intens dan memanajemen gajah agar dapat sering dipertemukan dan melakukan aktivitas sehari-hari secara berkelompok. Hal ini membutuhkan keterbukaan, keinginan dari hati masing-masing mahout. Jadi jaga kekompakan, jaga komunikasi yang harmonis antar mahout di PLG Seblat” ucapnya dalam sambutan pembukaan.

Kedepan akan dilakukan program breeding, kesehatan gajah jinak terpantau dengan baik dari sistem yang sudah kita susun di tahun ini. Saya akan lihat data series dari kesehatan gajah untuk dapat dilaporkan secara tertib dan berkelanjutan, imbuhnya sekaligus membuka kegiatan bimtek secara resmi.

Kegiatan bimtek menjadi spesial karena dihadiri pelaku sejarah berdirinya PLG Seblat. Hadir sebagai narasumber utama yaitu Nazarudin.  Seorang mahout yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam melatih dan membina gajah-gajah di berbagai wilayah di Indonesia termasuk PLG Seblat. Ia juga masih aktif sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di di Balai Taman Nasional Way Kambas (BTNWK) Provinsi Lampung.

Di dalam paparan materi hari pertama, ia mengatakan: “Saya sangat senang memenuhi undangan BKSDA Bengkulu untuk memberikan materi. Tidak bermaksud menggurui teman-teman mahout, namun kehadiran saya disini untuk berbagi pengalaman dalam mengelola gajah. Kita sama-sama belajar, dari teman-teman mahout jika ada masalah kendala silahkan dibicarakan dengan saya, semoga ada solusi. Begitu juga saya ketika ada pengalaman saya berbagi, atau ada masukan untuk saya akan saya terima dengan baik”.

Mahout merupakan tugas mulia, yang tidak dapat diintervensi oleh siapapun. Sebab mahout harus merdeka, sebab mahout bekerja harus memiliki hubungan batin dengan gajah. Hubungan itu tejalin saat kita merawat, menyayangi seperti anak kita sendiri, memberikan hak-haknnya dengan baik. Maka kita akan memberikan perintah dengan mudah akan diikuti oleh gajah, ujarnya dalam penyampaian materi awal tentang tugas mulia mahout.

Ia juga menegaskan bahwa dalam satu hari gajah harus kita latih aktivitas yang rutin dengan tertib. Mulai dari pagi hingga siang hari dilakukan aktivitas memberi makan, angon, melatih memori gajah. Pada sore hari gajah dimandikan, dikumpulkan dalam satu kelompok, kaki dipasang rantai agar aman, diberikan tambahan makan dan minum untuk malam hari. Saat ini secara teori, terdapat 32 pelatihan yang harus diberikan kepada gajah. Jika ada yang lupa harus segera diluruskan agar tidak terjadi masalah dikemudian hari, imbuhnya.

Selain Nazarudin, hadir juga selaku narasumber dari Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau Provinsi Lampung yaitu Suparman. Ia bekerja sehari-hari sebagai mahout dan telah berengalaman sebagai mahout di salah satu lembaga konservasi di Bali. Ia membantu Nazarudin dalam praktik pengelolaan gajah sehari-hari yang bersumber dari pengalamannya.

Para mahout di PLG Seblat dengan diberikan bimtek diharapkan dapat merefresh kembali ingatan tentang pelatihan gajah dan pemberian hak-hak gajah agar dapat berkembang biak dikemudian hari.

Kegiatan bimtek yang dilaksanakan merupakan dukungan dari proyek Catalyzing Optinum Management of Natural Heritage for Sustainability of Ecosystem, Resources and Viability of Endangered Wildlife Species (CONSERVE) Tahun 2023. Dimana BKSDA Bengkulu sebagai Project Impementation Unit (PIU) di Provinsi Bengkulu.

Penulis: Faridh Almuhayat-RTO Conserve Lanskap Seblat

Diposting oleh: Admin SITROOM, 30 Nov 2023

LANGKAH BKSDA BENGKULU DALAM MENGATASI INTERAKSI NEGATIF SATWA LIAR DAN MANUSIA DI KABUPATEN MUKOMUKO

Bengkulu, 20 September 2023-Satwa kunci hutan hujan tropis Sumatera, Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditengah musim kemarau saat ini mulai menampakkan diri. Dari informasi yang dihimpun, harimau telah beberapa kali menampakkan diri dan mencari mangsa di areal perkebunan warga yang berada di Desa Gajah Makmur Kecamatan Malin Deman Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.  

Menurut warga setempat, ternak yang menjadi incaran harimau yaitu ternak yang masih anakan dan ternak yang diikat di areal pada malam hari. Sebagaimana kebiasaan masyarakat yang menggembala ternaknya seperti sapi dan kambing dengan cara dilepas di areal perkebunan. Kebun yang didominasi tanaman sawit tersebut di bawah tegakan kaya akan rumput yang merupakan salah satu sumber pakan ternak, sehingga masyarakat menggembala ternaknya secara leluasa di areal kebun tersebut.

Merespon adanya interaksi negative tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu melalui proyek Catalyzing Optimum Management of Natural Heritage for Sustainability of Ecosystem, Resources and Viability of Endangered Wildlife Species (CONSERVE) melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas melalui praktek pembuatan kandang anti serangan harimau untuk satuan tugas (Satgas) penanggulangan konflik satwa liar di Desa Gajah Makmur Kecamatan Malin Deman Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu. 

Kegiatan dilaksanakan selama 2 (dua) hari yaitu hari Senin dan Selasa tanggal 18 dan 19 September 2023 berlokasi di kantor Desa Gajah Makmur untuk pembukaan dan penyampaian materi, serta praktik pembuatan kandang dilaksanakan langsung di lapangan/kebun masyarakat.

Mustadin (Kepala Resort KSDA Seblat) mewakili Kepala BKSDA Bengkulu dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa harimau sumatera merupakan hewan dilindungi pemerintah karena keberadaannya kini mulai terancam punah, salah satu penyebabnya yaitu hilangnya habitat hidup sehingga sumber pakan menurun.

Oleh sebab itu kami mengajak kepada masyarakat untuk menjaga kelestariannya dengan cara tidak memburu, menjerat, serta menjaga kawasan hutan agar tetap lestari. Jangan sampai anak cucu kita nanti tinggal cerita dan dongeng tentang harimau di wilayah sini” imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengajak untuk menemukenali aset bangsa kita yang berupa satwa liar yaitu harimau sumatera, dimana bukan hanya Indonesia yang melindungi namun juga menjadi perhatian dunia. Pada akhir-akhir ini, harimau tersebut bermunculan, maka kita harus bersikap bijak.

Melalui pelatihan pembuatan kandang anti serangan harimau ini semoga bermanfaat dan masyarakat tidak ada rasa was-was saat ternak jauh dari pantauan, ungkapnya menutup sambutan.

 

Teori Pembuatan Kandang Anti Serangan Satwa Liar

Hadir selaku narasumber utama dalam pelatihan pembuatan kandang anti serangan harimau yaitu Waktre Waluyo dari Wildlife Conservation Society (WCS). Dalam pemaparannya bahwa kandang anti serangan harimau merupakan salah satu model dalam upaya mitigasi yang digunakan di berbagai daerah, seperti di Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Model kandang yang dipakai yaitu kandang yang berkawat duri yang telah dikembangkan WCS sejak tahun 2005.

Pentingnya dibuat kandang anti serangan harimau yaitu untuk mencegah terjadinya pemangsaan, memberikan ketenangan kepada pemilik ternak, ternak aman dari gangguan satwa liar, dan menjaga aset/investasi masyarakat agar tidak mengalami kerugian. Hasil survei efektifitas kandang anti serangan satwa liar menurut masyarakat di 7 (tujuh) desa di Bukit Barisan Selatan bahwa 92% kandang berduri tersebut sangat efektif untuk mencegah gangguan dari satwa liar.

Secara teknis terlihat desain sangat sederhana. Namun jika dipelajari lebih dalam desain kandang memiliki 4 (empat) kriteria, yaitu: Pertama, pancang dan kaki kandang ditanam minimal 0,5 m dari permukaan tanah. Kedua, jarak antar kawat duri yaitu 20 cm (untuk jenis satwa liar harimau. Ketiga, ukuran standar panjang, lebar dan tinggi adalah 5mx5mx2m. Keempat, jika memungkinkan, pancang pagar kandang dapat menggunakan pohon hidup (agar lebih kokoh).

Waktre juga menyampaikan perawatan kandang yang harus dilakukan oleh masyarakat, seperti dengan melapisi kawat duri dengan cat atau melumuri oli secara berkalam, mengganti bagian kandang yang telah rusak atau rapuh, memastikan kontruksi kandang dan pagar tetap kokoh, dan menjaga kebersihan kandang agar ternak sehat dan terawat.

Praktik Pembuatan Kandang Anti Harimau

Praktik pembuatan dilaksanakan di salah satu kebun anggota satgas desa penanggulangan konflik satwa liar. Kandang contoh yang dibuat berukuran 10mx10mx2m dan dilakukan secara gotong royong.

Perlunya kehati-hatian dalam pembuatan terutama saat memasang kawat berduri dari satu tiang ke tiang yang lainnya. Selain itu perlu memperhatikan jarak antar tiang dan jarak atas serta jarak bawah antar kawat berduri. Masyarakat juga harus mem memperhatikan dalam pembuatan kandang bukan hanya fokus pada satu satwa liar saja yang menjadi perhatian, seperti harimau saja, namun juga mempertimbangkan kemungkinan terburuk jika ada satwa liar lain seperti gajah dan beruang.

Pembuatan kandang tidak ada batasan ukuran maksimal dalam pembuatannya, namun menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat dalam pembuatan.

Salah satu anggota satgas menyampaikan terimakasih atas kegiatan pelatihan dan praktik pembuatan kandang anti serangan harimau dan satwa liar yang dilaksanakan di desa Gajah Makmur. Sebab sangat berguna dalam mengamankan ternak-ternak yang selama ini dikhawatirkan akan dimangsa oleh harimau yang berkeliaran.

Kepala Desa Gajah Makmur, Gutomo mengatakan bahwa Desa Gajah Makmur merupakan mitra BKSDA Bengkulu dalam upaya pelestarian hutan. Kami menyadari bahwa disekitar desa Gajah Makmur merupakan kawasan hutan, sehingga banyak risiko yang dihadapi masyarakat saat beraktivitas baik di sekitar maupun di dalam kawasan. Oleh sebab itu desa mendorong satgas ini menjadi salah satu tim gerak cepat saat terjadi konflik manusia dan satwa liar tersebut.

Kami berharap kepada BKSDA Bengkulu untuk terus mendampingi kami dalam berbagai upaya pelestarian hutan, terutama terkait dengan spesies kunci seperti harimau sumatera. Sehingga masyrakat dapat beraktivitas dengan normal dan tidak was-was yang meninggalkan hewan ternak di areal kebun”, imbuhnya.

Perlu diketahui bahwa wilayah yang sering ditemukan jejak dan incaran harimau merupakan kawasan hutan produksi (HP) Air Rami dan sebelah utara merupakan kawasan konservasi Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Kedua wilayah tersebut merupakan habitat harimau sumatera termasuk di Taman Wisata Alam (TWA) Seblat.

Studi Winarno dan Amelia (2009) bahwa harimau bukanlah jenis satwa tinggal berkelompok, melainkan jenis satwa menyendiri (soliter). Sebagian besar waktunya hidup menyendiri, kecuali selama musim kawin atau memelihara anak. Wilayah jelajah (home range) seekor harimau betina adalah sekitar 20 km2, sedangkan untuk harimau jantan sekitar 60-100 km2.

Luas jelajah tersebut bukan suatu ketentuan baku dalam menentukan home range, namun dapat dipengaruhi oleh keadaan geografi wilayah serta ketersediaan mangsa di daerah tersebut. Namun biasanya daerah teritori harimau jantan berkisar 3-4 kali lebih luas dibanding harimau betina.

 

Penulis: Faridh Almuhayat-RTO CONSERVE Lanskap Seblat

Diposting oleh: Admin SITROOM, 16 Oct 2023

Copyright © 2017 - 2024 Balai KSDA Bengkulu. All rights reserved.