INTEGRATED SYSTEM Balai KSDA Bengkulu

Profil 37 Kawasan Konservasi Lingkup KSDA Bengkulu

Dipost oleh: Admin SITROOM, 12 Aug 2022

Balai KSDA Bengkulu mengelola 37 kawasan konservasi yang tersebar sebanyak 34 Kawasan konservasi berada di Provinsi Bengkulu dan 3 kawasan konservasi berada di Provinsi Lampung. Buku ini menyajikan gambaran umum dan potensi kawasan konservasi lingkup BKSDA Bengkulu secara singkat.Balai KSDA

 Unduh File

Panduan Identifikasi Jenis Satwa Liar Dilindungi-AVES

Dipost oleh: Admin SITROOM, 28 Aug 2019

Sebagai rangkaian dari seri buku panduan identifikasi satwa liar dilindungi, buku ini menjadi bagian dari pengenalan identifikasi dari jenis-jenis burung yang dilindungi oleh aturan perundang-undangan di Indonesia yang terbaharui yaitu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/8/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi (selanjutnya disebut Permen LHK). Terdapat 557 jenis burung yang dilindungi dalam peraturan tersebut dan 140 jenis diantaranya merupakan burung kicau (songbird).Sebagai ra

 Unduh File

Panduan Identifikasi Jenis Satwa Liar Dilindungi-MAMALIA

Dipost oleh: Admin SITROOM, 28 Aug 2019

Di Indonesia, sampai dengan tahun 2019, jenis mamalia yang tercatat kurang lebih 776 jenis (Maryanto et al. 2019), dan terbagi menjadi 16 bangsa atau ordo, termasuk beberapa jenis baru yang ditemukan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (2010-2019) diantaranya Paucidentomys vermidax (2012), Margaretamys cristinae (2012), Halmaheramys bokimekot (2013), Waiomys mamasae (2014), Hyorhinomys stuempkei (2015), Crocidura umbra (2016), Gracilimus radix (2016), Tarsius spectrumgurskyae dan Tarsius supriatnai (2017). Sedangkan terkait distribusinya, komposisi sebaran mamalia terbesar terdapat di Pulau Kalimantan (268 jenis), diikuti Sumatera (257 jenis), Papua (241 jenis) dan Sulawesi (207 jenis), dan Pulau Jawa diurutan kelima dengan 193 jenis. Buku ini menyediakan informasi tentang pengenalan identifikasi dari jenis-jenismamalia yang di lindungi oleh aturan perundang-undangan di Indonesia. Perlindungan tumbuhan dan satwa liar (TSL) di Indonesia telah dimulai dari Peraturan Perlindungan Binatang Liar 1931 sampai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa (selanjutnya disebut PP). Sampai dengan PP tersebut, spesies yang dilindungi semakin banyak karena aturan-aturan ini bersifat menambah nama spesies. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.Di Indones

 Unduh File

Panduan Identifikasi Jenis Satwa Liar Dilindungi-HERPETOFAUNA

Dipost oleh: Admin SITROOM, 28 Aug 2019

Di dalam revisi lampiran PP No. 7/1999 tentang daftar jenis dilindungi, yang dituangkan dalam Peraturan Menteri LHK No. 20 Tahun 2018, yang kembali direvisi menjadi Peraturan Menteri KLHK No. 92 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri KLHK No. 106 Tahun 2019, komposisi jenis dan jumlah amfibi dan reptil yang dilindungi tidak mengalami perubahan. Daftar jenis amfibi dan reptil yang dilindungi dalam buku ini mengacu dalam Peraturan Menteri LHK No. 106 Tahun 2019 yang terdiri dari 1 jenis amfibi dan 37 jenis reptil. Jenis-jenis dilindungi tersebut meliputi 1 jenis amfibi (Suku Bufonidae/kodok) dan 37 jenis reptil. Untuk kelas reptil terdiri dari 12 suku: Agamidae (1 jenis), Carettochelyidae (1 jenis), Chelidae (2 jenis), Cheloniidae (5 jenis), Crocodylidae (4 jenis), Dermochelyidae (1 jenis), Geomydidae (3 jenis), Lanthanotidae (1 jenis), Pythonidae (4 jenis), Testudinidae (1 jenis), Trionychidae (1 jenis) dan Varanidae (13 jenis). Untuk memudahkan dalam mengenali jenis-jenis herpetofauna dilindungi, diperlukan adanya buku panduan identifikasi jenis yang dapat digunakan secara praktis di lapangan.Di dalam r

 Unduh File

Konservasi Untuk Pembangunan - Sebuah Catatan Kecil Dari Lapangan

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Buku ini merupakan kumpulan dari catatan-catatan perjalanan, hasil kerja lapangan penulis selama dua tahun berkeliling ke kawasan-kawasan konservasi di Bengkulu sebagai Kepala Balai KSDA Bengkulu. Saya sebut “kerja Lapangan” karena esensinya BKSDA adalah petugas lapangan dan pengelola kawasan konservasi di tingkat tapak.Buku ini m

 Unduh File

Burung-burung Kepulauan krakatau

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Burung atau unggas merupakan hewan bertulang belakang atau disebut Vertebrata. Asal usul burung dimulai sejak 135 juta tahun yang lalu. Pada abad kesembilan belas, dikemukakan adanya hubungan kekerabatan yang dekat antara burung dan dinosaurus. Pernyataan itu berdasarkan temuan fosil burung primitif di Jerman yang dikenal denganArchaeopteryx. Burung adalah kelompok besar yang diperkirakan berjumlah sekitar 8.800-10.200 spesies di dunia, dan sekitar 1.500 spesies diantaranya terdapat di Indonesia. Dalam nomenklatur Linnaeus, burung dikelompokkan ke dalam kelas Aves. Membedakan kelompok ini dari kelompok lainnya sangat mudah. Perbedaan itu dicirikan dengan bulu dan sayapyang menjadi ciri utama untuk mengenalinya. Kegiatan pengamatan burung telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dahulu kegiatan ini terkait dengan aktivitas manusia berburu satwa, termasuk burung untuk dipelihara. Memelihara burung dianggap menunjukkan kejantanan dan status sosial. Selain itu, pengamatan burung juga bertujuan untuk mengumpulkan telur dan bulu burung yang diperuntukkan bagi para kolektor. Namun, di era modern saat ini, pengamatan burung berkembang menjadi kegiatan rekreasi ilmu pengetahuan. Pengamatan terhadap berbagai jenis burung dan mengamati perilaku kehidupannya dianggap sebagai kegiatan yang memikat dan mengesankan.Burung ata

 Unduh File

Sang PELOPOR Peranan Dr. S.H. Koorders dalam Sejarah Perlindungan Alam di Indonesia

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Sejarah seringkali dihubungkan dengan adanya peristiwa-peristiwa pada masa lampau, namun tidak semua peristiwa pada masa lampau itu dapat disebut sejarah. Peristiwa pada masa itu dapat disebut sejarah apabila memenuhi beberapa syarat antara lain bila peristiwa itu dapat mempengaruhi kondisi sosial, ekonomi dan politik pada jamannya, berpengaruh dalam waktu yang cukup panjang sera jangkauan tempat yang cukup luas (Gottschalk 1969, Notosusanto, 1985). Sejarah sebagai suatu tulisan masa lampau merupakan sarana pengingat (memory devices), oleh karena itu sejarah dituntut untuk mampu membuat anek ragam memori kolektif (collective memory). Peran memori sangat penting bukan hanya semata-mata sebagai fragmen realitas yang terawat dari masa lampau, melainkan juga pembentuk kesadaran sejarah (historical consciousness) dan berdasarkan sosial (social consciousness) bagi kehidupan manusia baik secara individual maupun kolektif (Fenteress and Wickhman, 1992).Sejarah se

 Unduh File

Mengenal Anggrek Taman Wisata Bukit kaba

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Taman Wisata Alam Bukit Kaba termasuk daerah tujuan wisata unggulan di Provinsi Bengkulu. Pengunjungnya banyak berasal dari kalangan muda khususnya para pecinta alam dan pendaki yang memiliki minat khusus untuk menjelajahi alam. Untuk mendukung upaya pengembangan wisata alam di TWA Bukit Kaba, diperlukan media informasi yang mampu menyajikan informasi yang beragam bagi pengunjung. Harapannya, buku ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi pengunjung yang ingin mengeksplorasi Kawasan TWA Bukit Kaba. Buku ini disusun berdasarkan hasil survey dan eksplorasi jenisjenis anggrek di kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba. Harapannya, buku ini dapat memberikan informasi dasar bagi pembaca dalam mengenali berbagai macam anggrek yang ada di kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba. Selain itu, kami berharap terbitnya buku ini dapat menjadi pemicu munculnya kreativitas dan inovasi lain dari petugas BKSDA Bengkulu di lapangan.Taman Wisa

 Unduh File

Pesona Wisata Bukit Kaba BKSDA Bengkulu

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Taman Wisata Alam Bukit Kaba yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Kepahiang, merupakan aset wisata berharga Provinsi Bengkulu. Keunikan utama kawasan wisata ini adalah satu-satunya destinasi wisata alam berbasis fenomena vulkanis di Provinsi Bengkulu. Selain itu, kawasan ini memiliki pemandangan pegunungan dengan nilai keindahan sangat menakjubkan yang didukung kondisi ekosistem hutan dan kehidupan tumbuhan satwa liar yang masih alami. 12 Secara keseluruhan, potensi kawasan berupa daya tarik wisata merupakan anugerah bagi masyarakat Rejang Lebong dan Kepahiang. Namun, hingga kini kawasan ini belum terkelola dan termanfaatkan dengan baik. Jika pengelolaan wisata alam Bukit Kaba dapat dilakukan dengan baik, maka akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar kawasan. Indikator yang dapat digunakan di antaranya adalah semakin menggeliat penyerapan tenaga kerja melalui sektor wisata alam, peningkatan jasa rumah makan, jasa souvenir, pemondokan tradisional, pasar tradisional hasil pertanian, dan jasa transportasi.Taman Wisa

 Unduh File

Taman Wisata Alam Ruteng Menuju Penerapan Kerjasama Berbasis Tiga Pilar

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Konsep Tiga Pilar disusun melalui proses dialog Tiga Pihak (Gereja, Masyarakat Adat, Pemerintah), di tingkat lapangan. Pertemuan dengan tokoh-tokoh Adat, dilanjutkan dengan pertemuan di Paroki Colol, dan Di Rumah Gendang Tangkul, dan di Rumah Gendang Induk di Colol. Pertemuan dan silaturahmi dengan Bupati juga dilakukan di Rumah Bupati Manggarai Timur dan di Kantor Kabupaten Manggarai, di Ruteng. Pertemuan juga dilakukan dengan Bapak Uskup Manggarai di Ruteng, sehingga pertemuan dengan ketiga pilar sudah dilaksanakan. Secara umum, konsep Tiga Pilar telah mulai difahami dan disambut dengan penuh kelegaan di tingkat masyarakat. Demikian pula di tingkat pemerintah kabupaten dan jajarannya, serta dukungan diperoleh dari Pastor Paroki dan dari Bapak Uskup.Konsep Tig

 Unduh File

Perebutan Ruang kelola : Refleksi Perjuangan dna Masa Depan Perhutanan Sosial Di Indonesia

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Seorang ekonom FAO, Jack C. Westoby (1967), dalam penampilannya di panggung internasional telah menantang dunia kehutanan dengan satu ungkapan yang menggugah bahwa “forestry is not about trees, it is about people. And it is about trees insofar as trees can serve the needs of the people”. Ucapan Westoby tersebut tak pelak memantik para pemikir kehutanan dunia untuk kemudian berkiprah - mengabdikan keilmuan kehutanan yang dimilikinya dengan melandaskan pada alasan “people are the reason...became passionate about forestry”. Untuk selanjutnya, melalui perjuangan dari banyak tokoh, pemikir, ilmuwan, juga dari kampus tercinta kita ini, kita dapat mengetahui dan memahami, bagaimana kehutanan sosial, atau perhutanan sosial, atau hutan sosial terus berevolusi. Di masa Indonesia modern, kita juga pasti ingat, bahwa sejarah telah mencatatkan peran penting Indonesia dalam penyelenggaraan Kongres Kehutanan se-Dunia ke VIII di Jakarta tahun 1978 dengan tema ‘Forest for People’. Sekali lagi, “people” secara spesifik menjadi diskursus penting dalam dunia kehutanan.Seorang ek

 Unduh File

Solusi Jalan Tengah

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Sebuah buku lahir dari berbagai latar belakang dan waktu yang seringkali tidak dapat kita prediksi dan atur. Buku ini adalah kumpulan dari artikel, makalah, dan banyak catatan yang tersebar dalam rentang waktu 2005-2010. Pada periode awal, penulis bertugas menjadi Kepala TN Gunung Leuser, di Januari 2005 sampai dengan akhir masa mengurusi Leuser di Agustus 2007, berlanjut dengan penugasan di Subdit Pemolaan dan Pengembangan, Direktorat Konservasi Kawasan dan Bina Hutan Lindung, masih di Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan.Sebuah buk

 Unduh File

Membangun Konservasi Nusa Tenggara Timur

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Buku ini ditulis oleh Pak Pak Wiratno (Direktur Jenderal KSDAE), semasa beliau bertugas sebagai Kepala Balai Besar KSDA NTT. Tulisan ini merupakan salah satu dokumentasi perjuangan beliau bersama tim dalam membangun konservasi di NTT melalui Resort Based Management (RBM) pada tahun 2012 – 2013. Keberadaan RBM ini sangat relevan dalam kerangka peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia. Antara lain dilakukan dengan membangun team work yang terstruktur, solid, dinamis dan adaptif, serta mengembalikan investasi ke ‘lapangan’. Investasi di tingkat tapak tersebut ‘memaksa’ SDM dan anggaran untuk secara langsung mengukuhkan pengelolaan di lapangan. Kehadiran resources di lapangan dapat menciptakan sistem perlindungan yang memadai sehingga responsif terhadap berbagai persoalan yang mengancam eksistensi kawasan konservasi. Selain itu, pengelolaan di tingkat tapak sekaligus juga menegaskan kehadiran negara di daerah pinggiran sehingga dapat memperkokoh kesatuan bangsa.Buku ini d

 Unduh File

Tersesat Di Jalan Yang Benar. Seribu Hari Mengelola Leuser

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Kawasan konservasi Indonesia seluas 27,2 juta hektar yang enam puluh persennya adalah taman nasional, merupakan keterwakilan dari sebagian besar tipe ekosistem baik di hutan-hutan tropis, danau, lahan basah, rawa, danau, perairan pantai, dan laut. Kawasan konservasi tersebut menyumbangkan berbagai bentuk manfaat, baik ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan untuk kepentingan masyarakat setempat atau lokal, regional, dan nasional, juga ditingkat global yaitu, dalam hal pemanfaatan keragaman hayati dan karbon. Oleh karena itu, upaya-upaya pelestariannya menjadi tanggungjawab bersama. Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan salah satu dari 50 taman nasional, yang memiliki nilai konservasi yang tinggi, berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem regional dan menyangga kehidupan tidak kurang dari 4 juta masyarakat di Sumatera bagian Utara. Sedemikian pentingnya nilai keragamanhayati taman nasional ini, sehingga pada tahun 1981 mendapat pengakuan internasional dengan status sebagai Cagar Biosfer (1981) dan Warisan Dunia (2004). Kedua status tersebut ditetapkan oleh UNESCO melalui program Man and Biosphere (MAB) dan World Heritage Committee atas usulan Pemerintah Indonesia, setelah melalui suatu proses seleksi yang ketat. Kawasan ko

 Unduh File

Dari Penebang Hutan Liar ke Konservasi Leuser. Tangkahan dan Pengembangan Ekowisat Leuser

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Buku ini ditulis dengan harapan bahwa salah satu “obat mujarab” untuk mengobati persoalan konservasi di Leuser dapat didokumentasikan sebagai bahan pembelajaran bagi semua pihak. Walau sebagian pihak memandang ekowisata belum lah menjadi jawaban semua persoalan dan kerumitan pengelolaan sebuah kawasan konservasi, namun realitanya, ekowisata telah mendorong sebuah perubahan dan gerakan sosial kemasyarakatan untuk memakmurkan kawasan hutan dan masyarakat lokal. Terlebih ekowisata, bila dikelola secara baik dan profesional, akan menjadi sebuah ‘manajement tool’ dan ‘katalisator’ untuk membawa pengelolaan kawasan konservasi yang lebih bernuansa pada “pelibatan masyarakat setempat”. Sebuah kata kunci yang saat ini belum bisa implementasikan secara optimal oleh pengelola kawasan konservasi, sehingga sulit menerapkan apa yang disebut dengan management kolaboratif. Ekowisata ternyata terbukti menjadi sebuah pintu gerbang untuk menuju pengelolaan yang kolaboratif bagi Leuser.Buku ini d

 Unduh File

Kalau Tidak Turun, Nanti Dimarahi Pak Kadus

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Seluruh artikel dituliskan berdasarkan pengalaman lapangan yang dialami sendiri oleh para penulisnya. Banyak hal yang dapat dipetik, mulai dari upaya melakukan reformasi sistem kerja di TN Siberut, upaya penerapan resort based management(RBM) di TN Alas Purwo, dinamika memebangun kekompakan dan spirit kerja PEH di TN Baluran dan TN Karimunjawa, menjawab berbagai tantangan untuk menyelesaikan okupasi lahan di SM Dolok Surungan, SM Cikepuh dan TN Bukit Barisan Selatan, upaya menggenjot PNBP di TN Bantimurung Balusaraung atau suka duka para interpreter di TN Gunung Rinjani. Ditambah dengan 11 artikel lainnya yang tidak kalah menariknya.Seluruh ar

 Unduh File

NAHKODA Leadership Dalam Organisasi Konservasi

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Salah satu persoalan mendasar dalam membangun dan mengembangkan organisasi konservasi adalah kemampuan kepemimpinan atau lebih populer disebut leadership. Oleh karenanya, persoalan itu diurai, dibedah, dianalisis, dari berbagai aspek antara lain aspek manusia dan organisasi. Inilah intisari yang kemudian disajikan dalam rangkaian Bab-bab dalam buku mungil ini.Salah satu

 Unduh File

Rafflesia Pesona Bunga Terbesar di Dunia

Dipost oleh: Admin SITROOM, 07 May 2018

Buku yang membahas tentang jenis-jenis Rafflesia sangat jarang tersedia, walaupun sejatinya sejarah munculnya famili Rafflesiaceae muncul dari Indonesia, khususnya di Bengkulu. Pada masa Kolonial Belanda penelitian tentang jenis Rafflesia sangat intensif dan mencapai puncaknya, baik dalam penemuan jenis-jenis baru maupun percobaan konservasi ex-situ. Setelah masa itu, penelitian tentang jenis Rafflesia di Indonesia mengalami kemunduran, sebaliknya pada saat bersamaan ilmuwan dari Malaysia dan Philipina sangat aktif meneliti jenis ini.Buku yang

 Unduh File

Copyright © 2017 - 2024 Balai KSDA Bengkulu. All rights reserved.