Bengkulu, 3 Agustus 2018. Provinsi Bengkulu dengan julukan sebagai Bumi Rafflesia, merupakan keistimewaan yang dianugerahi Tuhan dengan puspa langka tumbuh di tanahnya. Ada 5 (lima) jenis Rafflesia yang dapat ditemui yaitu: Rafflesia arnoldii, R. bengkuluensis, R. gadutensis, R. haseltii dan R. kemumu yang tersebar di beberapa daerah di Provinsi Bengkulu.
Keberadaan puspa langka ini sangat dapat mendukung program pemerintah dalam peningkatan kunjungan wisata, dengan tidak mengabaikan upaya konservasi dan perlindungan terhadap habitatnya. Dengan kemajuan teknologi yang sudah berkembang, BKSDA Bengkulu menyediakan portal yang dapat diakses oleh masyarakat umum/public mengenai lokasi habitat rafflesia. Informasi unggulannya adalah menginformasikan rafflesia yang sedang mekar saat ini dan menarik untuk dikunjungi, karena mekarnya puspa langka yang satu ini tidak menentu dan tidak dipengaruhi oleh musim. Selain rafflesia, ada juga informasi mengenai puspa langka yang satu lagi yang ada di Bengkulu yaitu Amorphophallus sp atau lebih kita kenal dengan Bunga Bangkai.
Portal tersebut merupakan bagian dari website BKSDA Bengkulu (http://bksdabengkulu.id) dan untuk mengetahui Rafflesia yang saat ini sedang mekar dapat diakses melalui: https://bksdabengkulu.id/species/raflesia , sedangkan untuk Amorphophallus: https://bksdabengkulu.id/species/amorphopallus. Tampilan dari portal tersebut yang menandakan sedang ada Rafflesia atau Amorphophallus sedang mekar adalah ikon/tanda yang terdapat di peta bergerak-gerak (bounce), dan jika di klik maka akan ditampilkan informasi yang disertai juga fotonya. Informasi mekarnya puspa langka tersebut kami peroleh dari petugas Resort KSDA lingkup BKSDA Bengkulu serta dari Komunitas Pecinta Puspa Langka yang ada di Bengkulu. Dan penghargaan yang tinggi terhadap komunitas-komunitas puspa langka yang ada, karena dengan semangat dan perannya, maka keberadaan puspa-puspa langka di bengkulu masih lestari.
Semoga dengan BKSDA Bengkulu meluncurkan portal ini dapat memperkenalkan puspa langka yang menjadi ikon Bengkulu, dan mengajak masyarakat luas untuk ikut serta melestarikan puspa langka dan habitatnya tersebut. Salam konservasi !!!!!
Sumber : Balai KSDA Bengkulu-Lampung
Diposting oleh: Admin SITROOM, 02 Mar 2019
Bengkulu, 3 Agustus 2018. Dukungan mitra untuk berkomitmen kerja bersama dan saling mendukung untuk konservasi di Provinsi Bengkulu sangat dibutuhkan demi kelangsungan program konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya. Bentuk komitmen tersebut di wujudkan dalam penandatanganan Rencana Kerja Tahunan 2018 antara PT. Bara Indah Lestari dengan BKSDA Bengkulu yang merupakan turunan dari perjanjian kerjasama nomor 032/BIL-BKL/DIR/VII/2016 dan Nomor PKS.1637/K.10/TU/KSK/7/2016 yang dilakukan pada hari Rabu 1 Agustus 2018 bertempat di Ruang Rapat BKSDA Bengkulu.
Dukungan yang disepakati dan tertuang di dalam RKT tersebut antara lain: Dukungan pengamanan kawasan, pencegahan dan penanggulangan konflik TSL, evakuasi dan rehabilitasi satwa sitaan dan penyerahan secara sukarela oleh masyarakat, dukungan peralatan rescue untuk biosafety & biosecurity petugas, serta peralatan handling satwa lainnya. Sehingga dengan rencana dukungan tersebut, kualitas dari kawasan konservasi yang dikelola dapat lebih baik lagi. Mengingat kondisi saat ini ancaman terhadap habitat hidupan liar di dalam kawasan dengan adanya perambahan yang cukup tinggi, serta berdampak keluarnya satwa liar dari dalam kawasan dan menimbulkan konflik akibat terganggunya habitat mereka.
Dengan kondisi tersebut dukungan mitra untuk melakukan upaya-upaya atau dukungan penyadartahuan terhadap pentingnya kawasan konservasi agar tetap terjaga dan lestari sangat dibutuhkan.
Sumber : Balai KSDA Bengkulu-Lampung
Diposting oleh: Admin SITROOM, 02 Mar 2019
Bengkulu, 23 Juli 2018. Upaya perlindungan dan pelestarian gajah sumatera di Taman Wisata Alam Seblat yang juga berfungsi ganda sebagai Pusat Konservasi Gajah (PKG) sampai saat ini merawat dan melatih 12 ekor gajah terdiri-dari 8 ekor betina dan 4 ekor jantan. PKG Seblat bisa dicapai dari Kota Bengkulu kurang lebih lima jam melalui jalan lintas barat Sumatera ke arah utara dan akan sampai di tepi Sungai Seblat. Dan di seberang sungai itulah kamp PKG Seblat berada, dengan kondisi saat ini untuk menyebranginya dapat menggunakan perahu kayu atau menaiki gajah binaan setelah jembatan penghubungnya sudah lama terputus.
Untuk menjamin kesehatan gajah binaan pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan tiap bulannya, serta sekaligus pengobatan/pencegahan terhadap terjangkitnya parasit cacing yang rutin juga dilakukan per tiga bulan. Pada Sabtu, 21 Juli 2018 untuk mengisi hari liburnya “akhir pekan sambil bekerja” drh. Erni Suyanti kembali melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 9 ekor gajah (Nelson, Dino, Bona, Ucok, Desi, Devi, Fatma, Mega dan Anggraeni), sedangkan untuk 3 ekor gajah lagi (Robi, Sari, Darmi) masih membantu petugas patroli CRU. Selain untuk wisata pendidikan, gajah-gajah yang ada juga berperan untuk mendukung petugas dalam melakukan patroli kawasan melalui tim CRU (Conservation Response Unit) yang dilakukan secara bergiliran.
Pemeriksaan rutin kesehatan yang dilakukan meliputi:
Dengan terjaminnya kesehatan gajah binaan di PKG Seblat dengan maksud terpenuhinya animal welfare yang dapat menunjukkan kualitas pengelolaan satwa gajah sebagai salah satu upaya konservasi terhadap satwa prioritas terancam punah lingkup BKSDA Bengkulu-Lampung.
Sumber : Balai KSDA Bengkulu-Lampung
Diposting oleh: Admin SITROOM, 02 Mar 2019
Bengkulu, 26 Juli 2018. PT. Bumi Mentari Karya perusahaan yang bergerak dalam pengolahan kelapa sawit yang berlokasi di Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko menyerahkan 1 ekor Buaya Muara (Crocodylus porosus) dengan panjang 2,5 meter dan berat lebih kurang 15 Kg kepada BKSDA Bengkulu dalam hal ini diwakili Kepala Resort KSDA Air Hitam. Buaya tersebut ditangkap oleh pegawai PT. BMK di dalam kolam limbah anaerobic di dalam areal pabrik, berdasarkan informasi reptil tersebut kerap mengejar dan membahayakan pegawai perusahaan yang sedang melintas di sekitar kolam. Lokasi kolam limbah yang berdekatan dengan sungai Air Hitam yang merupakan habitat buaya muara sehingga reptil tersebut terkadang dapat memasuki kolam, yang diketahui sejak Januari 2018.
Dan pada hari yang sama Resort KSDA Air Hitam juga menerima penyerahan 2 ekor Ular Piton dari 2 warga yang berbeda. 1 ekor dengan panjang 5 m diserahkan oleh Bpk. Bardi warga Dusun Karya Desa Air Muring Kec Putri Hijau Kab. Bengkulu Utara, ditangkap sedang memangsa unggas peliharaan. Dan 1 ekor lagi dengan panjang 2,5 m dari Bpk. Predi warga Desa Air Muring Kec. Putri Hijau Kab. Bengkulu Utara.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada warga dan pihak yang telah peduli dan mendukung upaya konservasi dengan telah menyerahkan satwa liar dilindungi maupun tidak dilindungi dan tidak melukai atau bahkan membunuh satwa liar yang telah mengancam jiwa atau merugikan mereka. Setelah dilakukan observasi untuk selanjutnya reptil-reptil tersebut dilepasliarkan lagi ke habitatnya. BKSDA Bengkulu-Lampung juga menghimbau kepada masyarakat jika menemukan atau menjumpai tumbuhan dan satwa liar dilindungi dapat menghubungi call center BKSDA Bengkulu (+62 811-7388100) yang siaga 24 jam menerima aduan masyarakat.
Sumber : Balai KSDA Bengkulu-Lampung
Diposting oleh: Admin SITROOM, 29 Jul 2018